Di pintu gerbang makam, kita akan mendapati tulisan berbahasa Jawa "Sabar Ngalah Triman Loman" (sabar mengalah menerima dan dermawan). Tulisannya menggunakan huruf Jawa dan Latin. Kata-kata pendek itu memiliki makna yang mendalam; falsafah hidup yang luar biasa: sebagai manusia, kita harus bisa bersabar, mengalah, mau menerima dan bersedia berbagi. Sungguh ajaran yang luar biasa.
Menurut silsilah yang tertera di banner makam, Pangeran Benowo disebut Pangeran Benowo 1 atau Sunan Benowo adalah keturunan Brawijaya V; Prabu Karta Bumi 1468-1478, dari Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya Pajang 1, pemimpin Pajang di era 1546-1587.
Makan Pangetan Benowo sering dikunjungi masyarakat. Ada yang untuk berwashilan do'a, ada juga yang hanya sekedar untuk berkunjung. Semilir angin dan udara yang sejuk di lokasi makam, sangat cocok untuk beristirahat dan menentramkan jiwa.