Clakclik.com, 20 Februari 2020—Meski tidak populer, tanggal 20 Februari merupakan tanggal yang disepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai hari keadilan sosial se-dunia. Pertama kali ditetapkan melalui resolusi PBB pada 26 Februari 2007.
Hari peringatan khusus itu dibuat karena setidaknya setelah tahun 2006 ada kecenderungan bahwa situasi sosial justru menjauh dari cita-cita keadilan sosial, termasuk di Indonesia. Dengan demikian, hal ini dimaknai sebagai upaya untuk terus mengingatkan agar keadilan sosial diwujudkan.
Keadilan sosial yang dimaksud tidak hanya terkait dengan keadilan yang berbentuk material seperti pemerataan pendapatan, kemiskinan, pekerjaan, namun juga keadilan yang berbentuk non-fisik seperti kesetaraan, hak-hak asasi manusia, pengakuan terhadap kelompok-kelompok sosial minoritas dan terpinggirkan, serta jaminan sosial.
Selain aspek-aspek itu, yang justru lebih penting adalah habitus atau kebiasaan sosial. Tanpa habitus yang baik, fasilitas-fasilitas sosial yang disiapkan oleh pemerintah akan sia-sia. Misalnya, untuk apa pemerintah menyiapkan tempat sampah umum jika warga tidak dididik untuk menaruh sampah pada tempatnya.
Hal lain yang saat ini penting adalah keadilan sosial dalam masalah ekologi atau persoalan lingkungan hidup. Manusia, harus mampu berbuat adil dalam mengelola lingkungan, karena jika dalam pengelolaan lingkungan terjadi ketidak-adilan, maka korbannya adalah masyarakat banyak, bukan hanya sang pelaku saja.
Praktip pertambangan dan alihfungsi lahan yang kemudian menyebabkan banjir misalnya. Pelakunya bisa jadi hanya sejumlah orang tertentu, tapi dampak kerugiannya menyasar siapa saja dilingkungan tersebut.
Selamat Hari Keadilan Sosial, kita semua harus belajar berbuat adil; kepada siapa saja, kepada apasaja! (c-hu)
