Di Desa Sukolilo. Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, setiap Bulan Maulud (mulud) dalam penanggalan hijriyah, tepatnya pada tanggal 12 Maulud, masyarakat beserta pemerintah desa menggelar perayaan besar yang populer dikenal dengan istilah 'meron'.

Dalam 10 tahun terakhir, burung pipit memiliki predikat baru disektor pertanian padi. Burung yang awalnya menjadi sahabat petani, berubah dilabeli sebagai hama. Untuk menghalaunya, petani selain harus menambah modal biaya produksi pertaniannya dengan membeli jaring pengaman agar burung tidak bisa menjangkau tanaman padi, petani juga berkreasi dengan membuat aneka hal yang dianggap bisa menghalau burung dengan memanfaatkan plastik: bekas maupun baru.

Minggu, 20 Oktober 2019, bertepatan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden, Clakclik.com berkesempatan mengunjungi orang-orang yang sudah berusia lanjut (lansia) yang hidup sebatang kara. Kehidupan harian mereka, rata-rata bergantung pada belas kasihan keluarga dan tetangga. Negara, dengan beraneka ragam program sosial yang dikembangkan, tak sanggup menjangkau mereka.

Berikut kami tampilkan 3 gambaran sosok itu:

Pada Jum'at (1/11/2019) pagi, warga NU Kecmatan Pucakwangi menjalankan shalat istisqa' atau shalat minta hujan. Acara dilaksanakan di lapangan sepak bola Desa Sokopuluhan, Pucakwangi, Pati.

Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN), serentak dilaksanakan pada 22 Oktober 2019. Selama ini, kegiatan upacara lebih akrab dengan dunia militer: tegas dan rapi, sesekali agak seram karena jika ada pelanggaran kadang ada hukuman fisik (terutama saat latihan).

Kawasan Karst Sukolilo sudah sejak lama menjadi sengketa antara kelompok masyarakat peduli lingkungan dengan pihak-pihak yang tertarik untuk mengeksploitasi di sektor pertambangan. Pada 2013, kelompok peduli lingkungan berhasil memukul mundur perusahaan semen yakni; PT. Semen Gresik. Meskipun semua kajian dan dokumen persyaratan telah beres, namun karena kuatnya penolakan warga, akhirnya PT. Semen Gresik menarik diri dan hengkang dari Sukolilo.