19
Sun, May

Warga Pinggiran Curhat ke Pj Bupati Pati di Acara Makan Rajungan Gratis 1500 Porsi

Dok. Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Sejumlah warga dari wilayah pinggiran Kabupaten Pati, seperti Pucakwangi, Puncel, Sukolilo, Kayen, Margorejo, dan Juwana berkesempatan menyampaikan sejumlah masalah yang dihadapi saat ini kepada Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/34-desa/2005-protes-jalan-rusak-warga-puncel-gelar-upacara-agustusan-di-tengah-jalan

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/35-komunitas/1972-sambut-hari-lingkungan-hidup-wali-shl-tanam-pohon-di-kendeng-utara

Curhat warga pinggiran Kabupaten Pati itu disampaikan dalam acara Makan Rajungan 1500 Porsi gratis dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI di Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Pati, Selasa (30/8/2022).

Curhat yang muncul diantaranya dari Ahwan Ahadi warga Pucakwangi. Ia menilai selama ini wilayah Kecamatan Pucakwangi minim perhatian dari Pemkab Pati dalam segala hal. “Oleh Pemkab Pati, dalam segi apapun Kecamatan Pucakwangi terkesan ditinggalkan, tidak menjadi perioritas. Padahal, aneka potensi juga ada di Pucakwangi,” kata Ahwan.

Sementara itu perwakilan warga Kecamatan Dukuhseti yang diwakili warga Desa Puncel menyoal tentang lambannya Pemkab Pati dalam merespon keluhan warga. “Soal perbaikan jalan saja, kalua tidak ada aksi protes dari masyarakat, hampir lima tahun tidak diperbaiki,” keluh Rahman warga Desa Puncel.

Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro (tengah), Ketua DPRD Pati Ali Badrudin (kanan), dan Wakil Ketua DPRD Pati Muhammadun (kiri) terlihat kompak saat bersama warga dalam acara Makan Rajungan Gratis 1500 Porsi yang diselenggarakan warga Desa Keboromo, Kec. Tayu dalam acara memperingati 77 tahun Kemerdekaan RI, Selasa (30/8/2022). Dalam acara ini, ketiga pejabat itu juga merespon ragam curhatan warga dari sejumlah wilayah / Clakclik.com

Mewakili Kecamatan Sukolilo, Selamet Riyanto, pengurus organisasi WALI-SHL (Warga Peduli-Sosial, Hukum, dan Lingkungan Hidup) mengeluhkan soal maraknya pertambangan diwilayahnya. “Banyak sekali pertambangan yang tanpa ijin. Dampaknya, jalan rusak, polusi, dan bencana. Selama ini kami selalu bersuara, meminta pemerintah untuk menertibkan. Tapi tidak pernah mendapatkan respon yang serius,” papar Selamet.

Sedangkan warga dari wilayah Kecamatan Margorejo mengeluhkan tentang adanya praktik jual beli jabatan perangkat desa yang masih marak terjadi di wilayahnya. "Mohon Pak PJ berkenan menindaklanjuti hal itu," pinta Kamelan warga Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo.

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/35-komunitas/1911-sarbumusi-dan-psp-minta-pemkab-pati-sediakan-pangkalan-kendaraan-berat-dprd-pati-setuju

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/35-komunitas/1985-bergerak-swadaya-peduli-sungai-juwana-jampisawan-diapresiasi-para-pihak

Tak ketinggalan perwakilan organisasi profesi seperti PSP (Paguyuban Sopir Pati) juga menyampaikan permintaan kepada PJ Bupati Pati terkait ketersediaan pangkalan kendaraaan berat. “Kami sudah pernah audiensi di DPRD. Dijanjikan akan dianggarkan di 2023. Mohon kepada pak PJ. Bupati untuk membantu kami agar rencana itu terwujud,” pinta Sohibul Anam, ketua PSP.

Merespon semua paparan warga itu, Henggar yang baru sembilan hari bekerja sebagai penjabat sementara bupati Pati itu akan menindaklanjuti dan memilah tentang kewenangan. “Tidak semuanya menjadi wewenang kabupaten,” jelas Henggar.

Selain PJ Bupati, keluh kesah dan curhatan warga juga direspon oleh Ketua DPRD Pati Ali Badruddin dan Wakil Ketua Muhammadun. Kedua wakil rakyat itu terlibat dalam sambung rasa bersama warga itu sampai akhir acara. (c-hu)