27
Sat, Apr

Padi Nyaris Panen Ambruk, Petani Pucakwangi Merugi

Foto: Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Sebagian petani di Kecamatan Pucakwangi, Pati, Jawa Tengah mengalami kerugian disebabkan tanaman padi yang hampir panen ambruk diterjang angin.

Peristiwa ini menimpa tanaman padi masa tanam pertama (MT I) yang agak terlambat panen. Lebih dari seminggu, di Pucakwangi hujan terus turun disertai angin kencang.

Petani sedang memanen tanaman padi yang roboh dan basah karena hujan angin di persawahan Desa Karangrejo, Pucakwangi, Pati, Senin (18/3/2024). Jika tidak segera dipanen padi akan membusuk dan tidak laku dijual/ Clakclik.com

Dikarenakan padi ambruk dan kehujanan, maka bulir padi cepat membusuk. Jika tidak busuk, kualitasnya tetap jelek. Rata-rata para penebas dan tengkulak tidak bersedia membeli. Atau dibeli dengan harga sangat murah. Oleh karena itu, petani kebanyakan memanen sendiri padinya.

“Kalau petani yang panen bulan lalu ya merasakan panen beneran. Harga jual gabahnya bagus. Kalau yang padi ambruk ini jelas rugi. Biaya panen bertambah, kualitas padi jelek, dijual tidak laku, kalau tidak dipanen, kami semakin rugi,” kata Komari, petani Pucakwangi, Minggu (17/3/2024).

Komari juga mengaku pasrah dengan situasi yang dihadapi itu. Ia mengaku tidak menemukan solusi terkait masalah tersebut.

“Semua petani yang padinya ambruk tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya ada tindakan dibangunkan kembali dan dengan cara ditali. Ada yang langsung dipanen. Semuanya membutuhkan tambahan biaya. Rata-rata cepat dipanen untuk mengejar persiapan tanam kembali di masa tanam kedua (MT II-red),” imbuhnya. (c-hu)