19
Sun, May

Jembatan Cabean Terlantar, Alun-alun Dibangun 8,5 Miliar

Warga bergotong royong melakukan perbaikan Jembatan Cabean beberapa waktu lalu/Istimewa

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Jembatan  Cabean secara administratif berada di  wilayah Desa Guyangan, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. Jembatan tersebut merupakan satu-satunya penghubung antar desa dan antar Kecamatan; dari Desa Wateshaji, Kecamatan Pucakwangi, ke Desa Cabean, Kecamatan Winong.

Merupakan jembatan peninggalan Belanda yang berada di tengah hutan. Konon, jembatan ini di bangun oleh Belanda tahun 1821. Meskipun lokasinya berada di tengah hutan, namun pada tahun 2009, jembatan ini pernah terkenal dan banyak dikunjungi orang. Kebanyakan tujuannya untuk ber swa-foto, karena lokasinya yang unik dan bangunannya yang kuno.

Kini, kondisi jembatan tersebut rusak parah dan berbahaya untuk dilewati. Pasalnya, selain lantai jembatan yang sudah rapuh, pagar pengaman di kanan-kiri jembatan sudah tidak ada. Padahal, antara lantai jembatan dan dasar sungai ketinggiannya sekitar 5 meter.

“Jembatan itu merupakan akses terdekat bagi warga Dukuh Morotopo, Cabean dan Kedungklo untuk berinteraksi dengan masyarakat luar; baik sekolah maupun berdagang. Karena lokasi pemukiman kami didalam hutan,” Terang Gus Irvan, Seorang pengelola sebuah pesantren di Dukuh Morotopo, Desa Wateshaji, Kamis (3/10/2019).

Gus Irvan mengaku bahwa dia bersama masyarakat sudah berkali-kali usul kepada pemerintah agar jembatan itu diperbaiki, namun hingga saat ini tidak ada respon.

“Sudah berkali-kali kami usul ke kabupaten, sudah berkali-kali ditulis media dan disiarkan di TV, tapi nggak digagas. Sementara giliran membangun alun-alun yang dananya 8 miliar lebih, pemerintah cekatan. Saya tidak tahu kenapa kepentingan warga pinggiran diabaikan, sedangkan pembangunan yang tidak langsung bermanfaat bagi rakyat malah disegerakan,” Keluh Gus Irvan.

Seperti diketahui bersama bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Pati sedang melakukan pemugaran alun-alun kota yang biayanya disebutkan mencapai 8,5 miliar. Sebelumnya, diberitakan banyak media massa juga bahwa hanya untuk anggaran pengadaan rumput dan pemasangannya saja, alun-alun tersebut dianggarkan dana 400 juta rupiah. (c-hu)