19
Sun, May

Dirjen P2P Kemenkes Minta Warga Waspadai Musim Pancaroba

Ilustrasi/Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 28 Oktober 2019—Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto, Jumat (25/10/2019) di Gedung Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat agar waspada dengan kondisi musim pancaroba saat ini.

Musim pancaroba adalah musim fase transisi antara musim kemarau dengan musim penghujan. Hampir seluruh wilayah Indonesia saat ini berada dalam posisi tersebut.

Achmad Yurianto mengatakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada saat perubahan musim atau pancaroba, kondisi nyamuk meningkat. Jika nyamuk meningkat, angka penyakit juga bisa meningkat.

Masih menurut Achmad Yurianto, penyakit yang paling utama kemungkinan meningkat ialah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Selain DBD, yang harus diperhatikan adalah risiko tubuh diserang oleh berbagai penyakit.

"Panas yang menyengat memicu dehidrasi dan kulit kering. Selain itu juga angin yang membawa partikel debu berdampak memicu alergi, iritasi, ISPA dan masih banyak lagi terutama penyakit pernafasan," tuturnya.

Pada cuaca panas yang terjadi saat ini telah menunjukkan peningkatan beberapa penyakit yang terpengaruh dari debu dan terik matahari.

Sementara untuk dehidrasi, jika seseorang mengalaminya, maka ada potensi berdampak pada munculnya penyakit lain. Pada kondisi ringan, orang mengalami mudah lelah dan mengantuk. Pada kondisi berat bisa gangguan ginjal dan stroke.

Oleh karena kedua ancaman penyakit tersebut, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen P2P meminta agar masyarakat waspada di musim pancaroba ini; terutama terhadap ancaman meningkatnya nyamuk DBD dan kasus-kasus penyakit yang disebabkan oleh cuaca panas dan angin yang membawa debu. (c-hu)