19
Sun, May

Cerita Malam Pertama Alun-alun ‘8,8 Milyar’ Pati

Suasana alun-alun Pati malam pertama, Minggu (30/11/2019) / Istimewa FB Ghikkatan

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Setelah dibuka pada siang hari, Minggu (30/11/2019) pagi, pada malam hari, alun-alun Pati yang telah selesai direnovasi dengan biaya 8,8 milyar itu diserbu warga.

Seperti yang disampaikan bupati dalam beberapa sambutannya, diantara fungsi alun-alun adalah sebagai tempat rekreasi dan olahraga. Warga yang datang menyerbu pada malam hari di alun-alun rerata untuk ber-rekreasi bersama keluarga.

Selain ramai di lokasi alun-alun, di grup-grup media sosial (medsos) warga Pati situasi alun-alun yang baru dibuka juga masih ramai menjadi pembahasan.

Yang paling ramai menjadi pembicaraan adalah aneka kelakuan pengunjung yang menurut sebagian warganet dianggap merusak lokasi alun-alun; misalnya soal pengunung yang melakukan swa-foto (selfie) dan duduk-duduk direrumputan dan beberapa lainnya.

Di medsos, foto-foto warga yang sedang duduk-duduk direrumputan alun-alun tersebut mendapat beragam tanggapan warganet. Sebagian warganet ada yang menghujat dan mengatakan bahwa warga tersebut tidak tahu aturan.

Sebagian yang lain mengusulkan agar pemerintah menyiapkan tim penjaga alun-alun untuk membantu masyarakat agar menjaga ketertiban dan memanfaatkan spot-spot alun-alun sesuai fungsinya. Ada juga yang berkomentar bahwa memang alun-alun dibangun dengan biaya mahal dengan tujuan menyediakan tempat rekreasi bagi warga, jadi duduk santai direrumputan tidak perlu dipersoalkan.

“Biar merasakan duduk diatas rumput yang harganya mahal, Lur,” Begitu salah satu komentar warganet.

Sejak awal, proyek renovasi alun-alun berbiaya mahal itu sudah menjadi pergunjingan warga. Sebagian memberikan penilaian bagus karena pemerintah sedang menyiapkan lokasi refreshing untuk masyarakat, sebagian yang lain menilai bahwa renovasi alun-alun dengan biaya yang sangat mahal itu menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pati tidak memiliki kemampuan untuk menentukan perioritas pembangunan. (c-hu)