19
Sun, May

Hari Tani; Omnibus Low Menurut Ketua JMPPK Gunretno dan Anggota DPR RI Firman Subagyo

Ilustrasi / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Hari Tani Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 September menjadi momentum bagi para pihak untuk menyuarakan pendapat dan keyakinannya terkait dengan persoalan pertanian.

Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pemberitaan media massa minimal mempublikasikan aktivitas dan pendapat dua pihak terkait Hari Tani Nasional.

Dua pihak itu adalah JMPPK (Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng) dan warga Pati yang menjadi anggota Badan Legislasi DPR RI Firman Subagyo.

Di Hari Tani Nasional, kedua pihak ini membicarakan soal posisi Omnibus Low atau Undang-undang Cipta Kerja terkait dengan sektor pertanian.

Menurut Ketua JMPPK Gunretno, secara substansial Omnibus Low tidak berpihak kepada arah pembangunan sector pertanian dan sangat meminggirkan petani.

“Kami sebagai petani kecewa, Pandemi Covid-19 justru dijadikan momentum abdi rakyat untuk terus mencuri kesempatan meloloskan produk kebijakan yang tidak pro lingkungan dan tidak pro wong cilik,” kata Gunretno di laman murianews.com, Jum’at (25/9/2020).

Sedangkan menurut Firman Subagyo, Omnibus Low justru mereformasi regulasi-regulasi yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan pertanian nasional.

“Untuk kedaulatan pangan, kita punya komitmen bahwa dalam setiap tata ruang itu harus ada alokasi khusus untuk kedaulatan pangan nasional kita. Dan itu menjadi salah satu rujukan dalam RUU Cipta Kerja,” kata Firman Subagyo di laman pasfmpati.com, Jum’at (25/9/2020). (c-hu)