19
Sun, May

Tolak Sutet Melintasi Pemukiman, Kiai Maswan Tiap Hari Didatangi Aparat

Ilustrasi / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Sukolilo, Clakclik.com—Tokoh penolak jaringan listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) melintasi pemukiman warga Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Kiai Maswan mengaku baru-baru ini pihaknya hampir setiap hari didatangi aparat keamanan.

Baca juga: https://www.clakclik.com/72-peristiwa/1468-pasang-tulisan-penolakan-warga-kedungwinong-tidak-mau-kampungnya-dilewati-sutet

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/34-desa/1469-giliran-jama-ah-masjid-al-muhlisin-kedungwinong-pasang-spanduk-tolak-sutet

Baca juga: https://www.clakclik.com/72-peristiwa/1460-masalah-sutet-di-kedungwinong-merasa-tak-ada-kejelasan-warga-grudug-balai-desa

“Ada yang pakai seragam polisi, ada juga yang berseragam TNI. Yang polisi dari polsek hingga polres. Yang TNI ada yang mengaku dari Semarang juga. Aparat-aparat ini datang ke rumah saya menanyakan soal penolakan warga terkait Sutet,” kata Kiai Maswan, Sabtu (21/11/2020).

Dalam setiap pembicaraan dengan aparat yang datang ke rumahnya, Kiai Maswan menilai bahwa pihak aparat itu meminta agar pihaknya tidak mengganggu proyek Sutet dan tidak melakukan penolakan dengan alasan bahwa proyek Sutet merupakan proyek nasional yang harus didukung.

Pengasuh TPQ Sirojul Munir Desa Kedungwinong itu menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak proyek nasional Sutet, namun meminta agar jaringan Sutet tidak melewati pemukiman warga karena berbahaya.

“Sejak awal kami menolak kalau jaringan Sutet melintas di pemukiman, masjid dan TPQ. Harusnya PLN mendengarkan aspirasi kami. Kalau proyek itu untuk kepentingan nasional, jangan lantas mengorbankan kami. Kan kami juga warga Negara Indonesia yang berhak mendapatkan perlindungan dan rasa aman dari pemerintah,” terang Kiai Maswan.

Proyek Sutet 500 kV Tanjung Jati B – Tx (Ungaran-Pedan) milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini masih terus berjalan dan bersiap menarik kabel jaringan Sutet melintas pemukiman warga. Pihak PLN seakan tidak menghargai aspirasi dan kekhawatiran warga.

“Saat ini pekerjanya dijaga aparat. Warga tetap menolak pemukimannya dilewati Sutet,” pungkas Kiai Maswan. (c-hu)