19
Sun, May

Upacara HSN di Pucakwangi, Ketua MWC Tegaskan Teroris Bukan Santri

KH. Moh Yasin, Ketua MWC NU Pucakwangi saat menyampaikan amanat dalam upacara HSN di lapangan sepakbola Desa Sokopuluhan, Selasa (22/10/2019) / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pucakwangi, Clakclik.com—Lebih dari 1000 orang terdiri dari anak-anak, remaja dan orang dewasa, laki-laki dan perempuan berkumpul di Lapangan Sepak Bola Desa Sokopuluhan, Pucakwangi, Pati.

Mereka adalah warga Nahdlatul Ulama’ (NU) Kecamatan Pucakwangi yang sedang mengikuti acara upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN), 22 Oktober 2019.

Upacara tersebut diselenggarakan oleh Majlis Wakil Cabang  Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Pucakwangi.

Rofiq Fuaidi, ketua panitia penyelenggara menyatakan bahwa selain warga NU, perwakilan dari Kecamatan Pucakwangi, Polsek dan Koramil serta kepala desa dan perangkat desa turut hadir dalam upacara tersebut.

“Di Pucakwangi, acara upacara peringatan Hari Santri Nasional sudah tiga kali diselenggatakan. Semakin kesini semakin meriah. Semoga ini juga pertanda bahwa gairah ke-santri-an dan ke-NU-an warga Pucakwangi semakin meningkat,” Ujar Rofiq.

Santri Bukan Teroris

Ketua Tanfidziyah MWC NU Pucakwangi, KH. Moh Yasin dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejak jaman perjuangan, santri terlibat dalam pahit getirnya mengusahakan kemerdekaan Indonesia. Santri adalah orang-orang  yang agamis sekaligus memiliki keteguhan bela Negara.

“Jadi, semua santri pasti mencintai negerinya. Maka dari itu, teroris itu bukan santri. Kalau ada orang yang mengaku santri tapi tidak cinta NKRI, berarti dia bukan santri,” Tutur KH. Moh Yasin dalam pidatonya.

KH. Moh Yasin juga menyampaikan bahwa saat ini, pemerintah semakin memperhatikan pesantren. Pendidikan di pesantren sudah disetarakan dengan pendidikan yang lain.

“Bahkan, baru saja kemarin, kita punya Undang-undang Pesantren. Oleh karena itu, para santri harus semakin semangat belajar dibidang apapun. Di segala lini pembangunan dalam usaha memajukan bangsa dan Negara dan membangun kesejahteraan masyarakat, santri harus terlibat,” Terang KH. Moh Yasin.

Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2019 di Pucakwangi dibuka dengan penampilan Marching Band MI Nahjatul Faizin, Desa Kepohkencono dan ditutup dengan atraksi bela diri dari kelompok pencak silat Pagar Nusa dan Setia Hati Teratai. (c-hu)