29
Mon, Apr

Perkuat Gerakan Sadar Perubahan Iklim dengan Kreativitas dan Inovasi

Foto: Clakclik.com

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 3 Maret 2024--Langkah mengatasi aneka tantangan ekologis dan memitigasi dampak krisis iklim perlu melibatkan beragam pihak. Melalui kompetisi Gaharu Bumi Innovation Challenge, sebanyak 29 peserta dengan inisiatif masing-masing terpilih menjadi finalis untuk kreativitas, inovasi, dan solusinya dalam memperlambat krisis iklim.

Gaharu Bumi Innovation Challenge merupakan sebuah kompetisi yang menampilkan berbagai inisiatif dari keluarga, anak muda, dan komunitas dalam memperlambat atau memitigasi krisis iklim. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Ashoka bersama Kok Bisa dan didukung oleh Kementerian Dalam Negeri serta Ford Foundation.

Direktur Ashoka Kawasan Asia Tenggara Nani Zulminarni menyampaikan, semua orang telah merasakan perubahan iklim bumi yang ekstrem. Bahkan, tahun lalu suhu bumi tercatat mencapai kenaikan tertinggi sepanjang sejarah peradaban manusia yaitu 1,5 derajat celsius.

”Bumi kita secara terus-menerus juga ditimbuni dengan sampah-sampah yang tidak terurai dengan rata-rata mencapai 35 juta ton per tahun. Menurunnya daya dukung bumi akibat berbagai perubahan ini menjadi bencana yang akan kita rasakan semua,” ujar Nani saat memberikan sambutan dalam acara Festival Gaharu Bumi, Sabtu (2/3/2024).

Menurut Nani, semua pihak tidak boleh tinggal diam melihat kerusakan bumi yang terjadi saat ini. Hal inilah yang mendasari Ashoka menginisiasi Gaharu Bumi Innovation Challenge sebagai ruang untuk semua pihak bisa menuangkan kreativitas, motivasi, inovasi, pengetahuan, semangat, dan solusinya dalam memperlambat krisis iklim.

Nani menekankan bahwa perubahan yang berkelanjutan hanya akan terjadi melalui proses pendidikan dan pembelajaran secara terus-menerus. Proses ini dimulai dari dalam keluarga, lingkungan sekolah, dan di masyarakat.

”Gahara Bumi Innovation Challenge bukanlah kompetisi atau pertandingan yang memperebutkan juara seperti biasanya. Namun, ini merupakan ruang inspirasi dan belajar bersama bagi para change maker yang memiliki keprihatinan yang sama,” tuturnya.

Dalam acara puncak yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu (2/3/2024), sebanyak 29 inisiatif ditetapkan menjadi finalis Gaharu Bumi Innovation Challenge 2024. Para finalis merupakan keluarga, orang muda, dan komunitas yang memiliki kreativitas ataupun inovasi dalam mengurangi emisi karbon, merestorasi ekosistem yang rusak, dan mengelola sampah.

Finalis dari kategori keluarga adalah Ecoenzyme dari Sisa jadi Cinta, Pakai yang Ada!, Teras Kamala, Waras Berkebun, Sibakloang Coffee, Pesantren Ekologi Ath-Thaariq, Keluarga Ornithoptera, Satya Farm, dan Garis Kebun. Kemudian, finalis dari kategori anak muda antara lain Amati Sekitar, Sa-Fun: Saving Energy is Fun, John Paul Green, Atikan Wana, Petani dan Sahabat Lingkungan, Harverse, Galebriket, dan Daur Karbon Project.

Sementara finalis dari kategori komunitas adalah Mama Berclodi, Smiling Coral Indonesia, Merdeka Sampah, Jaga Semesta, Seni Tani, Komunitas Anak Cinta Bumi, Lanun Muda, Koperasi Bima Lukar, Banggai Coastal Area Community, Sahabat Mangroveanger, Budidaya Bersama, dan Paguyuban Kalijawi. (c-hu)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.