19
Sun, May

Sutet Kedungwinong: Proyek Ditolak Warga, Aparat Jaga Proyek

Ilustrasi / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Sukolilo, Clakclik.com—Warga Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah terus bersikukuh menolak kabel saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) 500 kV Tanjung Jati B-Tx (Ungaran-Pedan) milik PLN melintas diatas pemukiman mereka. Pasalnya, mereka meyakini bahwa kabel Sutet mengandung radiasi dan berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Tolak Sutet Melintasi Pemukiman, Kiai Maswan Tiap Hari Didatangi Aparat (clakclik.com)

Baca juga: Banser-Ansor Kedungwinong Membersamai Warga Tolak Sutet Melintas di Pemukiman (clakclik.com)

Meskipun Sebagian warga sudah menerima dana kompensasi, warga mengaku menerima kompensasi lantara saat itu warga tidak dijelaskan risiko-risiko yang menyertai keberadaan kabel Sutet itu.

Tim LBH Ansor bersama warga Desa Kedungwinong penolak kabel Sutet melintasi pemukiman berpose dibawah banner penolakan, Senin (30/11/2020). Warga meminta pendampingan LBH Ansor Pati karena khawatir mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari pihak-pihak yang berkepentingan / Clakclik.com

Selain itu, selama ini pihak PT. PLN tidak melakukan pendekatan kepada masyarakat secara aktif dan tidak bersedia berkomunikasi dengan warga yang saat ini menolak.

Imam Wahyudi, salah satu warga Desa Kedungwinong mengatakan bahwa PLN memanfaatkan aparat desa untuk berkomunikasi dengan warga soal Sutet.

“Tapi aparat desa itu tidak paham terutama terkait dengan ancaman radiasi dan dampak buruk Sutet bagi warga. Aparat desa malah seperti pesuruhnya PLN, tidak mewakili kepentingan warga,” kata Imam Wahyudi, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Sutet Kedungwinong: Khawatir Radiasi dan Dampak Buruk Lainnya, Ibu-ibu dan Guru TPQ Menolak Kabel Sutet Melintasi Pemukiman (clakclik.com)

Baca juga: Masalah Sutet di Kedungwinong; Merasa Tak Ada Kejelasan, Warga Grudug Balai Desa (clakclik.com)

Saat gejolak terjadi di desa, terlihat sejumlah aparat baik kepolisian maupun TNI turun ke lapangan menjaga proyek tersebut dengan dalih melakukan pengamanan aset vital negara.

“Warga kan cuma minta rumahnya jangan dilewati kabel Sutet. Harusnya aparat melindungi warga. Masak kesehatan dan nyawa warga kalah dengan proyek infrastruktur. Payah sekali negeri ini,” pungkas Imam Wahyudi. (c-hu)