19
Sun, May

Lampu Kuning Konsumsi Ayam Broiler

Ilustrasi / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 16 Juli 2021—Peternak ayam broiler rata-rata menggunakan antibiotik untuk mencegah penyakit. Padahal, antibiotik hanya boleh digunakan untuk pengobatan. Pemakaian yang tidak tepat memicu kemunculan bakteri kebal antibiotik.

Laporan Investigasi Kompas bekerja sama dengan World Animal Protection (WAP), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) yang ditulis dan menjadi headline Harian Kompas (16/7/2021) mengungkap kemunculan bakteri kebal antibiotik pada daging ayam broiler.

Temuah hasil penelusuran dilapangan, sejumlah peternak mitra PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) dan PT Japfa Comfeed terbiasa menggunakan antibiotik dalam jumlah besar dan tidak tepat.

Peternak menggunakan antibiotik saat ayam dalam kondisi sehat. Antibiotik digunakan bukan untuk keperluan terapi atau pengobatan penyakit, dan diberikan dalam jumlah besar dengan dosis yang kontinyu pada setiap siklus panen.

Temuan ini mengkhawatirkan mengingat daging ayam adalah sumber utama protein hewani bagi masyarakat Indonesia.

“Karena nanti dampaknya, kalau kita mengonsumsi produk yang mengandung bakteri resistan, ya tentu kalau kita jatuh sakit karena bakteri resistan itu, tidak ada antibiotik yang bisa digunakan,” ujar Ketua Badan Pengurus CIVAS drh Tri Satya Putri Naipospos, dalam laporan Kompas, Jum’at (16/7/2021). (c-hu)